Kamis, 23 April 2020

Ramadhannya si bocah

Waktu itu pas masih kecil, aku suka banget denger gendangan suara orang bangunin sahur.

Pas suara gendangan lewat depan rumah, aku langsung melek dan duduk di kasur sambil goyang goyang kesenengan dengerin alunannya.
 Pas ngeliat kesamping ayah masih tidur, tapi langsung aku peluk sambil narikin kumis tipisnya. Dan ayah langsung kebangun karna tingkah aku dan suara orang diluar sana.

Langsung aku tinggalin ayah yang masih setengah sadar dan aku langsung kedapur ngeliatin ibu lagi masak buat sahur sambil senyum mesem.
Puasa pertama selalu seperti itu:)

Pas udah pertengahan menuju akhir ramadhan, hmmm.. ayah selalu ngegendong aku ke kamar mandi buat cuci muka dan kadang langsung ke meja makan buat santap sahur.
Tapi emg kaya gitu, namanya juga masih bocah.


-dibuat 27/08/19, di publish 24/04/20-

Kamis, 08 Agustus 2019

Menghancurkannya lagi

Hari ini mendung.. matahari muncul cuma sesekali untuk beberapa menit saja, sisanya awan abu abu yang menutupi sinar sang bulat.

Dan bertepatan hari ini hatiku pun juga mendung, sangat mendung!
Ntah apa yg mereka kolaborasikan dalam diri ini si mendung dan si hati, sampai diri ini menjadi tamak akan keadilan dan kepedulian.

Aku menghancurkannya lagi untuk kesekian kalinya, aku menghancurkan hati yg lain karna ketamakan hatiku.
Aku egois, kekanakan, serakah, jahat, semuanya yg buruk ada di diri ini sehingga aku mematahkannya lagi.
Ahh Tuhan..
Aku tidak tau lagi mau bagaimana, aku sungguh tidak tau lagi mau seperti apa.
Aku tidak sanggup Tuhan untuk jauh darinya untuk pergi darinya!

Aku hanya punya dia Tuhan, tpi aku selalu menyakitinya lagi dan lagi.
Aku bersalah.
Aku tidak mau dia pergi tapi mana ada yg mau bertahan dgn 'aku' yg tamak ini.
Aku yg selalu mulai.
Tuhan, aku yg jahat!

Dia sudah sepakat Tuhan untuk tidak lagi bersama.
Bagaimana dgnku, bagaimana hidupku sekarang?
Aku tak yakin akan mendapatkan orang seperti dia lagi
Aku tak yakin tuhan

Apa aku harus pergi dari sini saja? Tidak ada gunanya lagi kan bertahan disini.
Aku akan mulai hidup baru seperti yg aku bilang dlu, tinggal dikota baru, ngontrak dan kerja untuk membiayai hidupku sendiri.
Ya walapun aku tau tidak secepat itu mendapat pekerjaan tp aku msh ada uang pensiunan ayah walaupun tidak banyak.

Tapi bagaimana dengan perasaanku?
Apa harus aku tinggalkan begitu saja, sementara aku sudah terbiasa dgn dia.

Tuhan, tolong aku.
Aku terlalu bodoh dengan urusan hati.



Senin, 23 Oktober 2017

Bagaimana.. udah tau kan  rasanya RINDU ?

Rasa sesak di dada.. setiap kali aku menarik nafas yang panjang untuk melegahkannya, setiap tarikan itu juga yang akan membuat butiran di mata semakin bergelinang dan jatuh di pipi dengan sendirinya.

Seberat itukah menahan sakitnya rindu?

Sampai-sampai perasaan sesak dihati pun bisa saling berkolerasi dengan tetesan air mata.

Ketika ia (rindu) hadir.. rasanya seakan aku ingin berlari kemanapun tempat berasalnya rindu itu berada dan memeluknya tanpa meminta persetujuan pemilik rindu tersebut.

Tapi aku percaya, jarak bukanlah menjadi pintu penghalang yang besar untuk kita lewati bersama bukan?

Perpisahan ini tidak lama ko, hanya sebentar untuk saling mengerti bahwa sebenarnya kita memang saling menyayangi, saling membutuhkan dan yang paling dimengerti ialah jarak ini menjadikan kita semakin dewasa dan sangat menghargai artinya pertemuan-pertemuan kecil, untuk menuju ke pertemuan yang akan datang setiap harinya ketika kita terbangun dari tidur di pagi hari.

ecaysah


Selasa, 10 Januari 2017

He is....


Dia adalah orang yang akan terlebih dahulu menjabat tanganmu sebelum kau memasang cincin disela-sela jemariku..
Dia adalah seseorang yang sering kali akan memasang muka marah ketika kau mengunjungi rumahku untuk menjemputku pergi keluar..
Dia adalah orang yang sering memeluku erat ketika masalah terberatku datang..
Dia adalah orang yang sering berbohong dengan teman-teman sekantornya hanya untuk menemuiku di pondok dulu..
Dia adalah lelaki kedua setelah ayah yang membuatku aman ketika bemotoran tanpa helm..
Dia adalah orang yang selalu ceroboh tetapi tetap elegant buatku..
Dan dia adalah orang yang berdiri di barisan depan menggantikan ayahku selama 10 tahun ini!
Ya dia adalah pengganti tugas ayahku selama ini!
Dan aku adalah adik manjanya, adik yang selalu membuatnya repot, adik yang selalu ingin memeluknya ketika bertemu, adik yang selalu tersanjung dengan perkataannya, adik yang selalu minta ini itu dengannya, adik bungsunya❤
Kamu tau?
Sebelum membawaku pergi kamu harus melewati bodyguardku ini! Dan lebih baik kamu mendekati dia terlebih dahulu,  karna mungkin akan lebih sulit membujuknya dibandingan aku hihi..
Aku adik kecilnya yang sekarang sudah beranjak ke usia 21th ini tetap dianggapnya adik kecilnya yang dulu, tidak pernah berubah sedikitpun baginya😊 tapi itu membuatku makin ingin bermanja dengannya.

Rabu, 07 Desember 2016

Dan aku mulai terbiasa


Denting ..Jika kau disini aku tenang
Mungkin ini ungkapan isi hatiku sekarang, ah sepertinya sudah lama sekali aku tidak pernah merasakan perasaan yang kalang kabut seperti ini, satu tahun lebih ya??
Apa mungkin kamu penyebabnya? Karna kamu sudah mulai berani memasuki kehidupan seorang gadis yang hatinya sudah mulai tertutup rapat ini dan kamu malah berani beraninya menerobos masuk dan membuka pintu itu dengan lebarnya.
Aku merasa silau karna pintunya terbuka, aku tidak bisa melihat siapa yang berjalan masuk menuju arahku.. aku benar-benar tidak bisa!
Tanganku menutupi mata dan menyipit karna sangking terang dan silau.
Aku ingin menyuruhmu segera keluar dan menutup kembali pintu tersebut karna aku sudah mulai beradabtasi  dan terbiasa dengan GELAP.
Tapi kamu!
Malah semakin mendekat dan mendekat.
Sedikit demi sedikit aku bisa melihat wajahmu walaupun hanya seperti siluet tapi aku bisa merasakan bentuknya hidungmu, rambut, dan bentuk tubuhmu yang seperti raksasa.
Kamu menghiburku, kamu membuat aku percaya bahwa ada cinta yang lain yang bisa kapan saja datang ke dalam hidupku, tapi aku..TETAP TIDAK PERCAYA!!
Lama.. kamu sempat berhenti dan tidak bergerak sama sekali dari tempatmu itu, dan aku mulai mencarinya…
Mencari dan terus mencari sampai waktu yang cukup lama.
Dan diwaktu yang lama tersebut aku mulai khawatir, khawatir bila kamu akan pergi dan membuka pintu itu lalu pergi seperti orang sebelumnya.
Aku mulai berjalan dan mendekati arahmu, aku mulai melihatmu dari dekat dan semakin dekat tapi kamu diam saja.
Ahh sialan orang ini, sudah berani membuka pintu hatiku tetapi dia malah diam saja kaku seperti ini macam patung!
Ketika aku berbalik menjauh kamu memanggilku, memanggil dan terus memanggil.. aku menengok kebelakang dan aku melihat ada hal yang membuat aku tertarik dengan orang yang telah mematung lama itu. Aku melihat senyumnya, senyum yang tadinya tipis menjadi semakin lebar..
Ahh manis sekali ada kerutan pipi yang lama-lama menjadi lesung, lesung yang indah aku ingin menyentuhnya.

Dan hal itu yang pertama kali membuat aku merindu, yaitu merindu lesungku segera pulang!

Minggu, 04 September 2016

Sepotong hati yang ditunggu


Kamu tau kenapa sampai saat ini ada seseorang yang masih menikmati kesendiriannya?
Bukan karna ia candu dengan kesenduan, bukan juga karna ia tidak ingin hatinya jatuh dan patah lagi melainkan.. ia sulit menemukan kenyaman di dalam diri orang yang baru.
Apa kamu tahu mendapatkan orang yang nyaman itu gampang-gampang sulit, bisa jadi kamu sudah bertahun-tahun mencari hati yang membuat kamu nyaman tersebut tetapi hasilnya malah NOL dan bisa jadi juga mudah bagi seseorang lainnya untuk mendapatkan hati yang nyaman tersebut, misalnya ternyata orang yang mempunyai hati nyaman tersebut adalah orang terdekatnya sendiri atau bahkan bisa jadi sahabatnya sendiri.
Maka dari itu bersabaralah wahai hati yang sedang mencari sepotong hati baru lainnya.
Suatu hari akan datang hati baru dengan segala kenyamanannya itu dan bahkan bisa jadi ia juga membawa lebih, bukan sekedar hati yang nyaman saja tetapi pundak yang tegar dan mata yang sendu bila menatapmu.
Dan perlu kamu ketahui memang kita tidak tau kapan hati ternyaman atau tempat ternyaman itu akan segera datang. Tetapi wahai hati yang sedang mencari.. janganlah kamu tergesa-gesa menerima setiap hati yang baru dan menganggap itu adalah hati yang kamu cari. JANGAN !
Sungguh itu akan membuat kamu mati rasa..
Tunggu saja sembari duduk dan mempersiapkan segala hal yang membuat hati kamu menjadi tempat ternyaman juga buat orang lain.
Sabar waktu itu akan datang, jangan terlalu menghitung jam, hari, minggu bahkan bulan itu akan membuat kamu menjadi bosan.

Sepotong hati yang baru tersebut juga sedang mempersiapkan segalanya hingga tepat pada waktunya, ia juga telah bersiap untuk menjemput sepotong hati yang akan melengkapinya yaitu kamu.

Jumat, 22 Juli 2016

Tentang Menunggu


Tentang Menunggu..

Menunggu adalah hal yang paling indah bukan? Hal yang indah sekaligus mencemaskan. Mencemaskan jika seandainya yang kita tunggu itu tidak mengetahui bahwa ia sedang ditunggu.
Sejak saat itu.. sejak waktu berlalu setelah aku lulus dari sekolah menengah akhir, aku masih menunggunya.. walau terkadang hati ini goyah, walau sempat aku berhenti sejenak dan menetap disuatu tempat yang membuat hatiku nyaman sementara, tetapi setelah itu aku berjalan lagi melewati lorong waktu yang panjang hanya untuk menunggu orang yang selama ini aku tunggu.
Ketika menunggu aku senang memikirkan hal indah yang pernah aku lewatkan bersamanya dahulu.. walau hanya sekedar  berpapasan dijalan dengannya, walau hanya dengan mendengarkan suaranya dari jauh, walau hanya dengan melihatnya sedang bermain bola. Tapi aku tetap menyukainya, walau selama ini aku hanya sekali mengobrol tatap muka langsung dengannya... tidak apa! Percayalah hanya dia yang masih percaya dan tidak meninggalkanku waktu itu ketika aku sedang mendapatkan kesulitan.
Beberapa minggu ini hatiku goyah benar-benar goyah!
Kenapa aku bilang seperti itu?
Karna aku kira, selama ini aku sedang melukis cerita tentang perjalanan penantianku kepadanya, tetapi kenyataannya tidak! Dia tidak pernah tahu jika ada seorang gadis yang senang berkhayal sedang menantinya, dia tidak pernah tahu dan sadar. Sampai pada waktunya dia memilih gadis lain untuk melanjutkan lukisan perjalanan hidup dengannya.
Mungkin dulu aku salah mengartikan perkataannya itu! Mungkin dulu dia beranggapan bahwa aku hanyalah seorang gadis remaja berumur 15 tahun yang sedang dekat dengannya, yang tidak bisa menterjemahkan perkataannya secara detail, dan yang lebih penting mungkin dia hanya menganggap aku sebagai adik yang selalu di berinya nasehat agar aku tidak keluar batas dari garis perjalanan hidupku yang baik ini.
Jadi mungkin aku salah menunggu!
Tapi tak apa, aku tidak bersedih dengan penantian yang baru sebentar itu..
Aku sadar dia bukan Soke Bahtera dihidupku dan akupun bukan Lail, gadis yang selalu menunggunya, aku juga tidak akan menghapus ingatan burukku.. karna aku tahu kenangan ini akan terus aku terima dengan lapang dada sampai kapanpun. Karna dengan cara itu aku bisa berhenti menunggunya secara ikhlas.

Untuk kamu.. jika ingin menunggu seseorang pastikan dahulu apakah orang tersebut layak kamu tunggu atau tidak. Jika kamu belum bisa memastikannya, tunggulah sebentar tidak membutuhkan waktu yang lama dan tidak mengabiskan waktumu bukan?  Jika kamu masih belum yakin.. akan aku yakinkan lagi “Tunggulah seseorang yang akan kamu tunggu tersebut, jika sudah waktunya kamu akan tahu dan yakin apakah dia menunggumu juga atau tidak, jangan terlalu berharap karna bisa jadi ketika kamu menunggu seseorang tersebut, walaupun kalian sudah saling menunggu satu sama lain ternyata Tuhan tidak mengijinkannya. Oh ya ketika kamu menunggu seseorang tersebut waktunya tidak akan terasa lama karna kamu akan menunggunya sembari melakukan hal-hal yang menuntut masa depan kamu agar lebih baik lagi, jadi setelah batas penantian waktu menunggu itu berakhir dan kalian dipertemukan akan manis rasanya karna ketika kamu menunggu kamu tidak membuang waktumu dengan sia-sia. Dan untuk kamu yang waktu penantiannya tidak berbuah baik sepertiku, jangan bersedih dan menyesal, setidaknya kamu pernah merasakan hal menunggu yang membuat kamu lebih sabar sehingga suatu saat Tuhan akan mendampingimu dengan seorang yang hampir sama dengan orang yang kamu tunggu slama ini bahkan lebih.”