Sabtu, 30 Januari 2016

Takdir sementara?





Haiii selamat malam..

Apa kabar kamu disana yang sedang menuntut ilmu di jalan Allah SWT?
Sebenarnya bnyak tinta yang aku tuliskan di kertas putih untuk menyampaikan perasaanku ini kepadamu, tapi apalah artinya dengan tinta-tinta tersebut jika aku hanya menulisnya dikertas tanpa menyampaikan tinta sesungguhnya dengan ucapan dan doaku terhadap yang maha segala-NYA yang mempunyai tinta-tinta di alam semesta ini.
Hari ini, yaa.. bertepatan hari ini aku mempunyai tugas, tugas yang diberikan untukku sebagai wartawan magang. Kamu pasti tau kan apa tugasnya? Yapp.. benar tugasnya mencari berita, membuat materi yang real atau sebenarnya sehingga aku mendatangi sebuah tempat untuk mendapatkan berita tersebut.
Kamu tau apa yang aku rasakan? Aku merasakan beneran jadi wartawan yang sesungguhnya.. haha (wartawan yang pro maksudnya) mencari tempat yang dituju sendiri, tanpa pernah kita berkunjung ke tempat tersebut sebelumnya.
Dan hanya berandalkan google map, akupun sampai ke tempat tujuanku tersebut tepatnya berlokasi di Museum Al-Qur’an Raksasa Palembang. Ketika aku masuk dan membuka sepatu, aku melihat dari kejauhan Subhanallah… alangkah indahnya ukiran Al-Qur’an tersebut terpajang di dinding yang terbuat dari kayu-kayu itu, ornamen yang berwarnakan kuning emas dan beradu dengan warna merah untuk bingkainya menjadi warna yang sangat amat indah dengan balutan lafadz Allah SWT.
Mataku pun tak terhenti memandanginya dan hatiku pun selalu mengucapkan kebesaran nama Allah SWT dengan amat bangga. Dan ketika mataku dan hatiku beradu menjadi satu dengan keindahannya tersebut, tiba-tiba ada seorang laki-laki sekitar berumur 19 tahunan menegurku.. “mba, darimana?” aku melihatnya sebentar dan langsung menjawab “oh, saya dari wartawan Jakarta”  jawabku.
“mba, mau wawancara ya? Kalo mau wawancara dan tanya-tanya tentang museum ini sebaiknya sama pak sapto tapi beliau masih ada tamu didalam” jelas pemuda yang seumuran saya tersebut.
“oh gak apa, tapi saya bisa nunggu di dalem sini kan?” Tanyaku
“iya mba bisa ko” jawabnya cepat sambil tersenyum ramah kearahku.
Sambil aku memandangi ukiran-ukiran tersebut, ternyata yang dimaksud pemuda tadi ada tamu yang datang, itu maksudnya ada salah satu artis dari stasiun TV religi sedang  meliput berita tentang Al-Qur’an raksasa tersebut.
Akupun sibuk memotret-motret ornamen Al-Quran, ketika mataku sesekali memandang kearah kerumunan kru stasiun tv yang sedang membuat berita itu, ada seorang lelaki yang aku kenali wajahnya, yang sudah tak asing lagi.. aku memandanginya lebih dalam lagi walaupun hanya dari kejauhan.
Hah? Kakak itu? Ya allah mirip banget sama kakak yang aku kenali..
Seketika pikiranku langsung teringat sosok orang yang aku kenali selama 5 tahun ini, seorang yang tidak pernah aku harapkan lagi, seorang yang dulunya membuat aku selalu tersenyum mengingatnya, seorang yang selalu memberiku semangat ketika aku mendapatkan masalah yang aku sendiri rasanya tak sanggup menjalankannya, dan seseorang yang menginspirasiku dengan lafadz-lafadz Al-Quran yang selalu di bacakannya.
Inikah yang dinamakan takdir? Takdir yang mengingatkan ku kembali yang membuat pikiranku bernostalgia tentang memory ku dengannya..
Takdir sementara, takdir yang membuat aku mengenangnya sejenak di otak dan hatiku, takdir yang membuatku terasa sakit sekaligus bahagia, takdir yang membuatku benar-benar ingin mejadi wanita yang pantas untuknya, takdir sementara walaupun bukan dengan orang yang sama. Dan itu hanya sepintas untuk mengingatnya bukan membuatnya kembali.
Benar-benar kekuasaan-NYA mempertemukan seseorang yang mirip dengan kakak itu, aku sempat melihatnya lagi.. matanya, muka, tinggi badannya, caranya pun benar-benar hampir sama dengan seseorang yang ku kenali itu.
Ini tulisan pertama yang akan aku posting, entah kenapa aku ingin sekali memposting tulisan ini.. padahal sebelumnya aku tidak pernah berniat J
Dan sekali lagi selamat malam hamba Allah yang Insya’Allah selalu dalam lindungan-NYA, selalu diberi kebaikan di dunia dan di akhirat kelak, selalu mendapatkan keberkahan darinya-NYA.. Amin ya rabbal alamin..
AE