Selasa, 21 Juni 2016

Impian dan cita-cita

“Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran yang kamu jalani, yang akan membuatmu terpana, hingga kamu lupa pedihnya rasa sakit (imam ali bin abi thalib as)”

Kata-kata yang selalu membuat semangatku bangkit kembali, membuat hatiku kuat dan lebih tegar untuk menghadapi kerikil-kerikil kecil yang menggores hidup ini.
Aku selalu meminta kepada Allah “Tuhan, seberat apapun cobaan yang ada di  lembaran hidupku ini, tolong beri selalu semangat yang tiada henti kepadaku.. agar aku mampu dan tetap tersenyum ketika hempasan badai menerpa”

Ketika ada orang lain yang ingin mencoba menghentikan langkahku, aku sempat berpikir..
apa aku bisa melangkah sejauh impianku itu? Apa aku bisa menjadi apa yang aku mau dalam lembaran hidupku ini? Apa aku bisa? Apa bisa?
Bagi kebanyakan orang, mustahil memang untuk aku beranjak melangkah ke dalam impianku itu dan aku pun menyadarinya.
Apa sih aku ini? Siapa sih aku ini?
Aku hanya seorang anak yang baru mengakhiri masa remaja dan mulai beranjak menaiki tangga ke jenjang dewasa awal, yang mempunyai  sejuta impian dalam negeri khayalanku ini, yang hanya mempunyai sedikit uang untuk meneruskan sarjanaku  sampai lulus, dan yang sendirian.. tanpa orang tercinta berada disisiku.

Ketika aku sedang berdiam dan duduk di bangku kelasku sambil melihat ke arah jendela luar, melihat orang-orang lewat jalan kesana kemari.. tertawa.. membuat fikiranku melayang jauh “bagaimana membuat impian itu benar-benar menjadi kenyataan? Emm… bagaimana ya rasanya jika aku menjadi mereka? bagaimana bila aku bukanlah aku, aku berada dalam tubuh orang lain menjadi seseorang yang lain dan menjalani hidup yang sepertinya terlihat menyenangkan”.
Tersentak aku tersadar dalam lamunan tak penting itu, ahh kenapa aku ini..
Mimpi itu punya setiap orang tak perduli mau dia kaya atau miskin, cantik atau jelek atau apapun itu tapi yang lebih pasti mimpi itu milik seseorang yang mau berusaha dan berjuang dalam hidupnya!
Sekarang aku tidak perduli dengan semua orang yang menyepelekan mimpi dan cita-citaku itu, TIDAK!
Aku tidak takut bermimpi setinggi langit karna jika suatu hari aku terjatuh, aku akan terjatuh di antara bintang-bintang dan mulai untuk menaiki langit-langit itu lagi.
Aku yakin semua ini adalah proses, proses penyeleksian alam dari Yang Kuasa, sekarang aku akan menyapu semua air mata yang sudah tertumpah bangkit demi yang mencintaiku lebih dari apapun, keluarga tersayang mereka adalah sebaik-baiknya yang selalu mencurahkan rasa cinta padaku hingga tak terbatas.