Jumat, 15 April 2016

Takdir kebaikan dari Tuhan ?


Takdir kebaikan dari Tuhan ?

Aku tidak pernah membenci siapapun di hidup ini, aku tidak pernah membenci takdir dan juga aku tidak pernah membenci kamu dan dia yang pernah hadir lebih dulu di kehidupanmu..
Apakah kamu tahu?
Sampai sekarang pun perasaan yang dulu pernah hadir untukmu masih tersimpan penuh di ruang hatiku, malahan tak berkurang sedikitpun!
Ketika aku berjalan di daerah kampus.. aku melihat kamu dari kejauhan.
Untuk perasaaan yang sekarang tidak pernah bisa diungkapkan lagi, aku merasa gugup bertemu denganmu, aku merasa bingung ketika harus berhadapan denganmu, aku merasa.. aku merasa ingin bersembunyi di balik pohon besar dan berharap kamu tidak menyadari keberadaanku di sekitarmu!
Entah kenapa kata-kata perpisahan di sebuah hubungan yang bersegel pacaran itu selalu menyakitkan! TIDAK! Baru kali pertama ini aku merasa benar-benar menyakitkan.
Hubungan kita dulu memang berpisah demi kebaikan bersamakan bukan?
Agar aku tidak menyakitimu dan kamu tidak menyakitiku
Tapi.. bagaimana dengan perasaan ini? Perasaan yang ada di dalam hatiku? Apa harus aku buang seperti membuang botol minuman ke tong sampah begitu saja???
Hah tidak bisa! Ini bukan botol ataupun sampah, tetapi ini hati.. hati yang diciptakan Tuhan untuk aku jaga.
Waktu itu Aku sempat berontak dengan takdirku dan diriku sendiri ..
Aku benci harus menyimpan perasaan ini sendiri!
Aku benci tidak bisa menghubungimu kapanpun yang aku mau lagi!
Aku benci dimana ketika aku bertemu denganmu di jalan, aku tidak bisa menegur kamu seperti dulu. Seperti sebelum-sebelum kita pacaran..
Menegur kamu sambil memanggil namamu, dan melihat kamu tersenyum kearahku.
Aku benci tidak bisa seperti itu lagi!
Lama aku merenungkannya, lama sekali aku berdebat dengan hatiku bahwa aku tidak bisa menerima takdir ini!
Dan dari waktu yang cukup lama itu aku menyadari satu hal, “tidak semua yang kita inginkan harus kita miliki, apalagi untuk suatu hubungan.. jika memang dia pantas dan layak untuk kita, setelah waktunya tiba yang layak tersebut akan datang setelah dia bersiap! siap untuk memantaskan diri dan menghalalkan kita. Bukan untuk mengajak kita menjalin hubungan yang bersegelkan pacaran.. yang Allah sendiri tidak menghalalkan itu untuk umatnya, karna kefatamorganaan duniawi semata”.