Takdir kebaikan dari Tuhan ?
Aku tidak pernah membenci
siapapun di hidup ini, aku tidak pernah membenci takdir dan juga aku tidak
pernah membenci kamu dan dia yang pernah hadir lebih dulu di kehidupanmu..
Apakah kamu tahu?
Sampai sekarang pun perasaan yang
dulu pernah hadir untukmu masih tersimpan penuh di ruang hatiku, malahan tak
berkurang sedikitpun!
Ketika aku berjalan di daerah
kampus.. aku melihat kamu dari kejauhan.
Untuk perasaaan yang sekarang
tidak pernah bisa diungkapkan lagi, aku merasa gugup bertemu denganmu, aku
merasa bingung ketika harus berhadapan denganmu, aku merasa.. aku merasa ingin
bersembunyi di balik pohon besar dan berharap kamu tidak menyadari keberadaanku
di sekitarmu!
Entah kenapa kata-kata perpisahan
di sebuah hubungan yang bersegel pacaran itu selalu menyakitkan! TIDAK! Baru
kali pertama ini aku merasa benar-benar menyakitkan.
Hubungan kita dulu memang
berpisah demi kebaikan bersamakan bukan?
Agar aku tidak menyakitimu dan
kamu tidak menyakitiku
Tapi.. bagaimana dengan perasaan
ini? Perasaan yang ada di dalam hatiku? Apa harus aku buang seperti membuang
botol minuman ke tong sampah begitu saja???
Hah tidak bisa! Ini bukan botol
ataupun sampah, tetapi ini hati.. hati yang diciptakan Tuhan untuk aku jaga.
Waktu itu Aku sempat berontak
dengan takdirku dan diriku sendiri ..
Aku benci harus menyimpan
perasaan ini sendiri!
Aku benci tidak bisa
menghubungimu kapanpun yang aku mau lagi!
Aku benci dimana ketika aku
bertemu denganmu di jalan, aku tidak bisa menegur kamu seperti dulu. Seperti
sebelum-sebelum kita pacaran..
Menegur kamu sambil memanggil
namamu, dan melihat kamu tersenyum kearahku.
Aku benci tidak bisa seperti itu
lagi!
Lama aku merenungkannya, lama
sekali aku berdebat dengan hatiku bahwa aku tidak bisa menerima takdir ini!
Dan dari waktu yang cukup lama
itu aku menyadari satu hal, “tidak semua yang kita inginkan harus kita miliki,
apalagi untuk suatu hubungan.. jika memang dia pantas dan layak untuk kita,
setelah waktunya tiba yang layak tersebut akan datang setelah dia bersiap! siap
untuk memantaskan diri dan menghalalkan kita. Bukan untuk mengajak kita
menjalin hubungan yang bersegelkan pacaran.. yang Allah sendiri tidak
menghalalkan itu untuk umatnya, karna kefatamorganaan duniawi semata”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar